RESUME
TEORI
PSIKOANALISA SIGMUND FREUD
Sejarah Kehidupan
Sigmund Freud dan Perkembangan Teori Freud
Sigmund
Freud lahir pada tanggal 6 Mei 1856 atau 6 Maret 1856 di Freiberg, Moravia,
suatu kota kecil yang sekarang disebut Czechoslovakia dari
orang tua Yahudi. Pada umur
empat tahun, Freud pindah ke Vienna, dimana ia menjadi mahasiswa kedokteran dan
menerima gelar kesarjanaannya pada tahun 1881.
Setelah
mengalami beberapa masa pendek bahkan
kehilangan arah, ia menjadi seorang peneliti
dalam Brain Autonomy Institute dan mulai berminat dengan mental
manusia. Ia meninggalkan
Institut itu karena keluarganya membutuhkan lebih banyak dukungan keuangan sehingga ia
melanjutkan prakteknya secara privat.
Persahabatan Freud dengan Joseph
Bauer , karya tahunannya dengan Charcot di Perancis dalam teknik hipnotis, dimana ia menemukan bahwa
teknik tersebut masih sangat
terbatas, dan ia kembali
mengembangkan teknik “mengeluarkan”
keluhan dengan Bauer dimana semuanya
adalah pendahulu dari hasil karyanya.
Tahun
1910 ia meresmikan International
Psychoanalist Association. Rekan pertama
Freud adalah Carl Jung, seorang asisten
Bauer di Burgholzi di Zurich, Swiss,
Alfred Addler di Vienna, Brill di New York, Jones di Inggris dan Ferenczi di Budapest.
Selanjutnya, Freud memandang
kepincangan pada Adler, Jung, Rank dan Steikel. Pengabaian yang ditunjukkan oleh Jung
merupakan suatu hantaman menyakitkan.
Freud kawin dan beranak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia
kejangkitan kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya
dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan
kondisinya. Meski begitu,dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting
bermunculan pada tahun-tahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria
dan si Sigmund Freud yang sudah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi itu
dipaksa pergi ke London dan meninggal dunia di sana setahun sesudahnya tepatnya
pada 23 September
1939.
Prinsip-prinsip Teori
Psikoanalisis
1. Prinsip Kenikmatan
Pendekatan yang digunakan oleh Freud terhadap
perilaku manusia bahwa manusia sebagai hewan yang mencari kenikmatan. Pada hal ini kita tidak menggunakan konsep
dengan hedonistik, konotasi filosofi bahwa ini merupakan “tugas” mengejar
kenikmatan, namun lebih kepada konotasi
psikologi yang lebih luas bahwa setiap tindakan dimotivasi oleh hasrat mencari
kesenangan dan dalam beberapa tingkatan menghindari penderitaan.
Jadi, alasan manusia hidup di bumi ini adalah
untuk membuat dan mempertahankan kenikmatannya selama mungkin. Freud mungkin menjauhkan diri menggunakan
kenikmatan sebagai prinsip untuk memaklumi selera yang tidak terbendung dan
keburukan yang tidak bermoral. Selama
kritik apapun yang dialamatkan kepada Freud, tuduhan yang tidak bermoral
merupakan tuduhan yang palsu. Ia
merupakan individu yang sangat bermoral yang beranggapan bahwa setiap
penggunaan sex yang tidak ditujukan untuk penciptaan dapat diasumsikan
mendekati tindakan pemutarbalikan.
2. Prinsip Realitas
Manusia tidak hanya mencari kesenangan, namun
terikat oleh batasan realitas yang menceritakan mengenai kesempatan yang ia
harus tunda untuk memperoleh kesenangan di masa nanti, adalah merupakan
kesenangan yang lebih penting. Ia kemudian masih mencari kesenangan tapi
dengan cara realistis dan membuat peringkat hirarki kesenangan: Kesenangan
selanjutnya dinilai lebih penting
dibandingkan yang terdahulu, sehingga yang saat ini dirasa kurang
penting.
Prinsip realitas saat ini dipandang sebagai
pembelajaran dan bukan terlahir dengan sendirinya atau secara naluri. Kemana pun seorang anak masuk ke dalam
kehidupan telah dilengkapi dengan prinsip kesenangan, hanya melalui pelajaran
hidup dan bimbingan dan arahan yang menjadi tanggung jawab orang dewasa yang
membimbingnya sehingga ia memperoleh indera realitas dalam interaksi dengan dirinya sendiri dan
lingkungan.
3. Prinsip Pengurangan (Reduksi) Ketegangan
Persekutuan terdekat dengan dua prinsip
terdahulu (kenikmatan dan realitas) adalah prinsip pengurangan ketegangan. Kedekatan ini dapat dibuktikan ketika
seseorang menyadari bahwa beberapa mekanisme harus ada untuk menuju di antara
kenikmatan dan realitas yang ekstrim, terutama ketika, dalam bentuknya yang
lebih jauh, mereka mengalami pertentangan.
Karena manusia tidak
mengabaikan apa yang terjadi kepadanya sejak kelahiran (prinsip kenikmatan) dan
karena manusia harus menghadapi realitas dan lingkungan (prinsip realitas),
ketegangan merupakan suatu yang mesti dihadapi.
Hal ini menjadi perlu bagi dirinya untuk mengurangi ketegangan dengan
cara terbaik.
4. Polaritas atau Prinsip Dualitas
Kita
dikelilingi oleh polaritas yang berkaitan dengan tindakan kita. Bayangkan sebuah hari yang khusus bagi para
siswa, yang menjalani sesuatu seperti ini..
Ia, pada awalnya, membuat suatu keputusan fundametal untuk keluar dari
tempat tidur atau atau tidak keluar dari tempat tidur. “Haruskah aku tidur sedikit lebih lama karena
dirasakan begitu menyenangkan di sini di tempat tidur atau haruskan saya bangun
dan mengawali kelas pagi pada jam delapan?”
Keputusan tersebut bukan untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
Anggaplah
bahwa lambang positif dan negatif di atas merupakan lambang umum arus
listrik. Ketika kita mendekati arus
positif (perbuatan baik yang dilakukan manusia), kita memperoleh
karakteristiknya dan terpengaruh secara positif, sebagaimana yang diketahui
oleh ahli fisika, menarik pertentangan dan menolak aliran yang sama. Saat ini kita berada pada dilema. Yang paling dekat, kita menjadi lebih baik
dan semakin kita berusaha menjadi orang yang terbaik, semakin kita dijauhkan
menjadi orang yang kita inginkan.
5. Prinsip Keharusan Pengulangan
Freud mendeskripsikan manusia sebagai hewan
yang mengikuti kebiasaan dan dalam perkembangannya menjadi bentuk sindrom
perilaku, merupakan hal yang menarik untuk ditelusuri. Sejak manusia cenderung mengulangi
kesuksesannya, maka semakin lama ia
melakukannya, maka ini menjadi sesuatu yang standar sebagai modus operandi
dalam kesehariannya. Karena ini terus
menerus mengalami perbaikan, ia mengikuti metode yang melawan problem apakah
ini akan membawanya kesuksesan atau tidak
Perilaku Dinamis
Untuk
menggambarkan kepribadian manusia menurut Freud, perlu melibatkan lebih dari
sekadar pinsip terdahulu. Dalam urutan
halaman ini, kami memperlakukan banyak perilaku dinamis yang menonjol dalam
karya Freud.
Identitas
Hal yang mendasar bagi setiap umat
manusia, adalah saat kelahiran dan tinggal menetap sepanjang hidupnya, adalah
sistem energi fenomenal yang disebut oleh Freud sebagai Identitas. Identitas hanya dikenali melalui prinsip yang
menyenangkan dan diperlakukan secara sembarangan untuk hal yang lain.
Berlawanan dengan pendapat umum bahwa identitas semuanya adalah buruk dan
“tidakkah ini memalukan dan manusia harus memiliki sesuatu untuk
mempertahankannya selamanya?”, identitas melakukan tugas bernilai yang membuat
manusia tetap menapak ke depan. Terlepas
dari kecenderungan identitas untuk menuju ke arah yang ia inginkan, ini akan
memberikan kenyamanan bagi sistem lainnya, yang memproduksi kebutuhan bagi
polaritas dan prinsip pengurangan ketegangan.
Libido
Libido adalah bagian dari struktur
identitas yang mencari gratifikasinya dari aktifitas seksual. Sejak gairah seksual sebagai sesuatu yang
lazim pada bentuk organik seperti gairah lain, meskipun tidak sekuat dorongan
makanan, mereka jelas sekali menjadi faktor dalam mendandani penampilan semua
orang.
Libido bukan sebagai bagian terbesar
dari struktur identitas manusia. Ini
adalah, bagaimanapun juga, sangat penting, tanpa menuju hasrat libido manusia
tidak akan mungkin mengalami kecendrungan untuk menciptakan sesuatu. Termasuk merasa malu, ini merupakan faktor
yang meneruskan spesies manusia di bumi ini.
Menurut Freud, dikarenakan manusia tertutup dengan aspek seksual dalam
hidupnya dengan sejumlah pantangan, maka ia melebih-lebihkannya dalam
kehidupannya.
Instink
Freud
melakukan prediksi terhadap ide bahwa manusia masuk ke dalam dunia pada saat
kelahirannya yang dilengkapi dengan insting tertentu. Freud tidak mengucapkan terlalu definitif,
sepanjang insting lain muncul berikutnya dalam kehidupan sebagai tubuh baru
yang butuh berkembang. Ini adalah bagian
berikutnya dari pernyataan nya yang membuat konsep instink yang sebagian besar
kita ketahui menjadi tidak jelas. Freud
dengan tegas membatasi istilah insting untuk melingkupi dua fenomena: Eros –
cinta atau insting untuk hidup, dan Tanatos – kematian atau kehancuran insting.
Instink
merupakan komponen utama dari kepribadian manusia dan tidak dapat direduksi
menjadi komponen yang lebih kecil.
Insting memiliki
empat fitur: sumber, sasaran, obyek dan dorongan.
Zona Erogenous
Zona
erogenous merupakan setiap bagian dari tubuh manusia di mana bagian dalam dan
bagian kulit terluar bertemu, suatu area yang mungkin memiliki potensi, ketika
termanipulasi, akan mengalami peningkatan perasaan bahagia dan sensual.
Penyebutan nama zona agaknya seperti teknik
sensus yang rutin. Mereka (dalam pikiran
kita menjadi lebih dekat kepada membran selaput lendir dibandingkan kulit
terluar, yang memiliki kepekaan terhadap rasa gratifikasi sensual : telinga,
mata, mulut (bibir), alat kelamin pria dan wanita, dan area dubur. Mata dan telinga seringkali tidak dianggap
sebagai cakupan zona erogoneous, namun, mereka sebenarnya telah memenuhi
kriteria definisi tersebut.
Jika manusia bisa memproduksi kenikmatan
dengan memanipulasi zona erogenous, tidak sulit menjelaskan perilakunya tidak
senonoh dalam yang bereferensi pada kerangka paham Freud.
KOMPONEN-KOMPONEN JIWA (STRUKTUR KEPRIBADIAN)
Id (Das es)
Id terdiri dari energy instink yang murni dan tidak
pernah dewasa, eksis sepenuhnya ditingkat bawah sadar. Id tidak bisa mentolerir
tegangan yang muncul dari kebutuhan-kebutuhan badani sehingga menuntut
penghilangan tegangan itu sesegera mungkin. Hal ini diatur sepenuhnya oleh
prinsip kesenangan (pleasunprinciple).
Pleasure principle diproses dengan dua Cara,
tindak refleks (reflex actions) dan proses primer (primaryprocess). Tindak
refleks adalah reaksi otomatis yang dibawa sejak lahir seperti mengejapkan
mata – dipakai untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasanya segera
dapat dilakukan. Proses primer adalah reaksi membayangkan/mengkhayal sesuatu yang
dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan – dipakai untuk menangani stimulus
kompleks, seperti bayi yang lapar membayangkan makanan atau puting ibunya.
Proses membentuk gambaran objek yang dapat mengurangi tegangan, disebut
pemenuhan hasrat (nosh fullment), misalnya mimpi, lamunan, dan
halusinasi psikotik.
Ego (Das Ich)
Sesuatu
yang dibutuhkan oleh individu adalah menjaga energinya dan mengarahkannya pada
pencapaian penuh yang dapat diperbolehkan sepanjang di bawah urgensi kehidupan tanpa membiarkannya
menghancurkan dirinya. Freud berkata
bahwa ego melakukan fungsi tersebut dan mengerjakannya dengan baik. Ego mengikuti prinsip realitas. Ini adalah kekuatan veto yang eksekutif
terhadap semua upaya identitas untuk memberikan energi dalam mencari pemenuhan
hasratnya. Ego membuat prinsip
realitas. Ini adalah perluasan dari identitas dan tidak pernah
tergantung padanya.
Ketika
kita menyaksikan momen ini, ketika mengenali bagian sosialisasi dari
kepribadian, ego berada dalam tekanan besar.
Dalam usahanya untuk mengijinkan identitas mengekspresikan dirinya
sendiri, tentu saja, menerima manfaat dari aksinya dan tetap mempertahankan
aksi ini dalam ikatan yang subyektif, realitas sosial, ego merupakan bagian
dari diri kita yang bergerak ke belakang dan ke depan diantara polaritas yang
telah disebutkan sebelumnya.
Superego (Das Ueber Ich)
Superego
adalah teori terakhir yang dikembangkan dalam gambaran Freud terhadap
kepribadian manusia. Ini harus dipahami,
namun, bahwa superego merupakan bagian internal. Terletak dalam kepribadian dan bukan aturan
dari hukum pemerintah. Hanya ketika
seseorang mengembangkan superego dalam dirinya sendiri, apakah ia telah
mengembangkan kepribadiannya secara penuh.
Superego adalah bagian etika moral dari kepribadian. Ini adalah idelaistik dan tidak
realistis. Kesempurnaan lebih kepada
tujuan dibandingkan kenikmatan. Ini
membuat keputusan apakah suatu aktivitas baik atau buruk tergantung pada
standar masyarakat yang menerimanya.
Hukum masyarakat tidak bermakna apa pun jika ia tidak diterima dan
dimasukkan di dalamnya.
Tahap-tahap Perkembangan Psikoseksual
Istilah
pertumbuhan secara hati-hati digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana Freud
menelusuri pertumbuhan manusia dan kepribadiannya mulai dari kelahirannya
hingga kedewasaan
1.
Oral (tahun pertama); untuk membangun formulasi
kepribadian manusia adalah berkaitan dengan zona erogenous pada mulut dan lebih
tepat lagi pada bibir. Sesaat setelah
bayi lahir, manusia menggunakan bibirnya untuk mencerna makanan. Makanan adalah kesenangan (prinsip
kenikmatan). Apakah ini berasal dari
dada ibunya atau dari pentil botol, bayi yang berusia satu bulan, sangat cepat
dalam belajar (pengulangan paksaan) menggunakan
mulut – lidah – bibir ketika termanipulasi oleh dada ibunya atau botol
susu, maka ia merasa sangat gembira (zona erogenous).
2.
Anal (tahun kedua); ketika limbah makanan telah
cukup terakumulasi dalam kantung pencernaan, maka ini akan memproduki suatu
ketegangan yang menyebabkan merasa tidak nyaman atau sakit. Ketika seseorang berusia lebih tua, manusia
mepelajari prinsip apa yang sebenarnya bekerja dan bahwa ia tidak harus BAB
ketika tekanan menjadi lebih besar namun harus mempelajari cara untuk mengakhiri
proses tersebut. Pengendalian pergerakan
ini berada jauh di luar realita bayi kecil.
3.
Falik (Alat Kelamin) (tahun ketiga-kelima) –
Kemungkinan muncul di sekitar usia anak yang telah melalui peringkat
pengembangan mulut dan anal dan melanjutkan dan menikmati zona erogenous yang
ada di sepanjang tubuhnya. Hal yang
utama adalah organ seksual mereka, meskipun hidung dan telinga dan mata dapat
dimanipulasi untuk kenikmatan. Setiap
orang yang terbiasa dengan anak kecil akan mengetahui bahwa memasukkan jari
mereka ke dalam hidung untuk menghilangkan kerak/ kotoran hidung. Secara kliniks, tindakan memasukkan jari ke
dalam rongga hidung tetap tidak diketahui dampaknya bagi kesehatan tubuh.
4.
Tahap Latensi(tahun keenam - kedua belas);
inilah masa dimana ketertarikan seksual terrepresi dan digantikan dengan
aktifitas-aktifitas pengganti seperti belajar.
5.
Genital (Masa pubertas) – Pembalikan adalah
kata kunci pada tingkat genital. Tidak
ada zona erogenous baru yang ditemukan atau yang dioperasikan. Suatu sintetik atau fusi yang mendahului tiga
urutan terjadi dan termasuk mengarahkan kekuatan mereka terhadap indivisual,
mereka saat ini telah diarahkan dari luar, biasanya menuju pada jenis kelamin
yang berlawanan. Tujuan utama pada
tingkat genital ini adalah menelusuri tahapan penetrasi sebagai fungsi
reproduksi spesies atau untuk pembalikan kenikmatan diantara pasangan melalui
penggunaan zona erogenous. Berlawanan
dengan keyakinan banyak orang, setiap tindakan seksual yang tidak didesain
untuk mempropaganda spesies, hampir merupakan sebagai aksi tindakan tidak wajar
terhadap Freud.
TAHAPAN CINTA
1.
Mencintai diri sendiri - Ketika seorang bayi lahir, ia hanya
mengetahui satu hal : dirinya sendiri.
Sejak kita mengasumsikan bahwa ia belum peduli dengan wujud abstrak dari
dirinya sendiri, ia hanya akan berhubungan dengan wujud konkrit. Tidak ada yang lebih konkrit dibandingkan
tubuhnya sendiri.
2.
Cinta orang tua- Begitu bayi telah lahir, maka
ia menemukan sendiri obyek cinta dan bahkan sebelum ia menformulasikan cinta
kepada diri sendiri sebagai tahap yang bertahan selamanya, ia menemukan suatu
obyek eksternal dalam bentuk ibu, bapak atau beberapa figur dewasa yang
melakukan hal yang manis bagi dirinya.
Memberi makannya, mengambil popoknya, dan menenangkannya, membelainya,
bernyanyi untuknya, menggendongnya, bermain dengannya – singkatnyaini adalah
hal yang termanis dengan memilikinya.
Oedipus komplek sebagai fenomena identifikasi dan
bagi Freud sebagai suatu kecenderungan yang paling penting. Oleh karena itu, perlu ditunda untuk bagian
berikutnya dalam membicarakan identifikasi ini,
3.
Cinta Fiksional
- Sebelum hidup berlanjut lebih jauh, bayi tumbuh menjadi anak kecil
yang mulai menyadari dua obyek cinta yang memiliki batasan. Problem yang tidak dapat dibatasi adalah
dirinya sendiri. Seseorang tidak dapat
melampau di luar batas orang lain. Hal semacam ini hanya dapat dilakukan dengan
dirinya sendiri kemudian seseorang dilingkupi oleh bakatnya dan
fasilitasnya. Orang tua juga memiliki
problem. Mereka adalah orang yang
cerewet. Mereka membuat apa yang
sepertinya aturan pelaksanaan yang tidak terhingga seperti mencuci,
mengkonsumsi makanan tertentu, mengerjakan sesuatu berdasarkan aturan
masyarakat dan sebagainya.. Mereka
bahkan membebankan hukuman fisik dalam bentuk pukulan di pantat terhadap anak
mereka.
4.
Cinta homoseksual – Menurut Freud, dasar bagi
semua manusia adalah terlahir sebagai biseksual. Semua pria memiliki karakteristik yang sama
dengan wanita dan semua wanita memiliki karakteristik yang sama dengan
pria. Kandungan endokrin dan riset bio
kimia menunjukkan kandungan endrogen dan estrogen pada setiap manusia,
kandungan hormon endrogen pada pria menjadi dominan pada pria dan estrogen
menjadi hormon yang dominan pada wanita.
Yang mendukung fakta ini adalah kesamaan pada organ yang mendasari
peringkat cinta pada homoseksual.
5.
Cinta heteroseksual – Seperti halnya dengan
urutan genital menjadi sintetik mulut--anal –periode kelamin, tingkat klimaks
yang dialami heteroseksual. Agak kasar
dibicarakan,heteroseksual dan fase genital dapat dibandingkan.
TINGKAT-TINGKAT
KEHIDUPAN MENTAL SESEORANG
Menurut freud dalam buku
Theorys of Personality (Feist, Jess dan Gregory J. Feist, 2008), kehidupan
mental dibagi menjadi dua tingkatan yaitu alam bawah sadar (unconscious) dan
alam sadar (conscious). Alam sadar sendiri memiliki dua lagi tingkatan
yang berbeda, yakni alam bawah sadar sesungguhnya dan ambang-kesadaran (preconscious).
Bagi freud kepribadian
manusia berhubungan dengan alam kesadaran (awareness). Alam kesadaran terbagi
dalam tiga tingkatan, yaitu:
1.
Alam sadar adalah Kesadaran adalah bagian dari kehidupan mental
manusia dimana ia menyadari sepenuhnya.
Bentuk kesadaran ini membuat kita mengetahui di mana kita, apa yang kita
ketahui, di mana kita, apa yang terjadi di sekitar kita, siapa kita, apakah
yang kita tuju berkaitan dengan apa yang kita lakukan sekarang.
2.
Alam prasadar yaitu bagian dasar yang menyimpan ide, ingatan
dan perasaan yang berfungsi mengantarkan ide, ingatan dan perasaan tersebut ke
alam sadar jika kita berusaha mengingatnya kembali. Pra
kesadaran adalah daerah bayang-bayang di mana ingatan kita.
3.
Alam bawah sadar adalah bagian dari dunia kesadaran yang terbesar
dan sebagian besar yang terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran
dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi
akan tersimpan didalamnya.
Menelusuri Pikiran Bawah
sadar
Untuk menelusuri isi dari
pikiran bawah alam sadar ada beberapa metode yang dikembangkan oleh Freud yaitu
asosiasi bebas, analisis mimpi, analisis pengalaman sehari-hari, dan humor.
Asosiasi
bebas mengupayakan klien untuk menjernihkan atau mengikis alam pikirannya
dari alam pengalaman dan pemikiran sehari-hari sekarang, sehingga klien mudah
mengungkapkan pengalaman masa lalunya.
Analisis
Mimpi, menurut Freud interpretasi mimpi merupakan jalan raya menuju
pengetahuan tentang aktifitas-aktifitas bawah sadar pikiran.
Analisis
pengalaman sehari-hari, Freud yakin semua perilaku manusia memiliki
penyebab, sehingga tidak ada satupun yang terjadi lewat kebetulan.
Humor,
menurut Freud humor mengizinkan pengekspresian pikiran-pikiran yang
direpresi di suatu cara yang disetujui secara social.
Dinamika
Kepribadian
Dorongan-Dorongan ( Drives
)
Menurut Freud (
1933/1964 ) dalam buku Theorys of Personality (Feist, Jess dan Gregory J.
Feist, 2008: 29), beragam dorongan dapat dikelompokkan menjadi dua kubu utama :
seks atau Eros, dan agresif, distraksi atau Thanatos. Dorongan-dorongan ini
berakar dalam Id. Namun, mereka tunduk pada pengontrolan Ego. Dorongan memiliki
bentuk energy psikisnya sendiri : Freud menggunakan kata Libido untuk energy
dorongan seksual. Namun, energy bagi dorongan agresif masih belum dinamainya.
1.
Seks
Tujuan dari dorongan seksual adalah kesenangan namun,
kesenangan ini tidak terbatas hanya pada kesenangan genital semata. Tujuan
akhir dorongan seksual ( pengurangan tegangan seksual ) tidak dapat diubah
namun, jalan untuk mencapai tujuan ini bisa beragam.
2.
Agresi
Tujuan
dari dorongan destruktif, menurut Freud, adalah mengembalikan organism pada
kondisi anorganis. Dorongan agresif juga menjelaskan kebutuhan atas
penghalang-penghalang yang sudah dibangun manusia untuk mengendalikan agresi.
Kecemasan ( anxiety )
Kecamasan
adalah suatu keadaan tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Freud (
1933/1964 ) menekankan bahwa ini adalah kondisi yang tidak menyenangkan,
bersifat emosional, dan sangat terasa kekuatannya, disertai sebuah sensasi
fisik yang memperingatkan seseorang terhadap bahaya yang sedang mendekat.
Ada tiga macam kecemasan :
1.
Kecemasan Neurotis
Kecemasan neurotis adalah ketakutan terhadap tidak
terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan
yang bisa mendatangkan hukuman bagi dirinya sendiri.
2.
Kecemasan Moralistis
Kecemasan moralistis adalah katekutan terhadap hati nurani
sendiri. Kecemasan ini bersal dari konflik antara ego dan superego.
3.
Kecemasan Realiatis
Kecamasan realistis adalah ketakutan terhadap bahaya dari
dunia eksternal, dan taraf kecemasannya sesuai dengan derajat ancaman yang ada.
Kecemasan
berfungsi sebagai mekanisme penjagaan ego karena dia memberi sinyal bahwa
bahaya tertentu sedang mendekat ( Freud, 1933/1945 ).
Mekanisme Pertahanan Ego
Seperti
yang telah kita lihat, ego merupakan komponen pusat kepribadian. Kita juga telah menyaksikan bahwa manusia
ingin tetap bahagia meskipun ia menyadari bahwa realitas tertentu dalam
kehidupan mungkin akan menunda kebahagiaan.
Hal yang
utama dalam mekanisme pertahanan ego adalah : represi, regresi, formasi
reaksional, proyeksi dan perbaikan.
Mekanisme pertahanan lainnya, meskipun tidak disebutkan dengan nama
yaitu sublimasi, substitusi, identifikasi, pemindahan, penyangkalan realitas,
penebusan dan rasionalisasi.
1. Represi - Represi boleh dipertimbangkan sebagai
mekanisme pertahanan yang fundamental, karena ini dimainkan di bagian awal dan
mempengaruhi atau menyebabkan beberapa ego pertahanan lain untuk dibawa muncul
ke permukaan.
Pada dasarnya, definisi kata adalah sebagaimana
halnya dalam kamus. Maksudnya ini harus
di tarik kembali, mencegah dari melakukan tindakan, mengeluarkan atau menghalanginya. Karakteristik unik dari definisi Freud
semuanya dilakukan tanpa pengetahuan, dengan indera sadar, dari
kepribadian.
2. Regresi - Bagi
regresi, merupakan langkah mundur ke bentuk sebelumnya, tempat atau
posisi. Kemana pun seseorang dapat menindas
sesuatu yang belum hadir sebelumnya pada pengalaman, ini memungkinkan untuk
meregresikan apa yang telah dialami.
Seseorang tidak dapat kembali ke beberapa tempat yang ia belum pernah
mengalaminya.
Biasanya bentuk regresif tidak menciptakan
kembali pengalaman masa lalu secara keseluruhan namun hanya bagian yang
memperkuat keseluruhan episode masa lalu.
Ketika seseorang mengalami frustasi dan meregrasi kedalam bentuk perilaku bayi seperti mencebil,
menghisap suatu obyek (erogenous dengan mulut, zona kenikmatan), atau memukul,
ia tidak selalu berpakaian,berbicara, atau kembali seutuhnya seperti bayi. Biasanya hanya bekas dari bentuk awal
perilaku yang dimanifestasikan.
3. Formulasi Reaksi –
mekanisme pertahanan ini seringkali sebagai salah satu konsep yang paling sulit
untuk meraih dan menolak dengan sangat keras yang dilakukan sebagian besar
siswa psikologi. Esensinya adalah
realitas formasi fenomena yang jelas sekali terlihat jika salah seorang
mengingat prinsip dualisme atau polaritas, berdasarkan orang yang mengalami
kehancuran kembali mengembara dan bergerak maju di antara dua kutub
tindakan. Mekanisme formasi reaksi
menemukan bahwa ini bekerja dengan cara yang lebih halus, seperti pra kesadaran yang menjaganya dari realisasi pengertian
dari perilakunya.
4. Proyeksi -
Proyeksi berarti proteksi terhadap ego seseorang dari perasaan bersalah
dengan menempatkan mereka trerhadap individu lainnya, dengan menyalahkan pihak
lain dengan kesalahan yang besar dibandingkan dirinya sendiri.
5. Perbaikan -
Perbaikan lebih mirip kepada mekanisme pertahanan ego regresi kecuali
bahwa individu yang mempekerjakan mekanisme pertahanan egonya tidak perlu
kembali (regresi) kepada bentuk awal perilaku yang menyenangkan agar mampu
melahirkan problem emosional sekarang.
Seseorang boleh memperbaiki atau bertahan pada aktivitas yang
menyenangkan sekarang, namun apakah ini memecahkan setiap masalah di masa depan
atau tidak sama sekali.
6. Sublimasi – merupakan mengganti dorongan-dorongan yang tidak dapat
diterima secara sosial ke bentuk yang bisa diterima secara sosial.
7. Substitusi – Substitusi memiliki kedekatan dengan
mekanisme pertahanan sublimasi, keduanya diarahkan kepada tujuan yang diterima
oleh masyarakat termasuk tujuan yang tidak diterima oleh masyarakat (atau
dirinya sendiri). Perbedaan mendasar
terletak pada bagian kesadaran yang memainkan peran berhadapan dengan
ketidaksadaran.
8. Identifikasi - merupakan menambah harga diri
dengan cara menyamakan dirinya dengan orang lain yang mempunyai nama.
Contoh dari Identifikasi adalah teori Freud
tentang peristiwa Oedipus kompleks dan Elektra Kompleks. Hal yang ditekankan
pada poin ini adalah bahwa Oedipus – Elektra komplek adalah hasil operasional
identitas dalam wilayah ketidaksadaran fisik.
Anak-anak secara tidak sadar mengawasi perilakunya, suatu fakta fundamental
yang sesuai dengan teori Freud.
9. Perpindahan – dalam terminology Freud, perpindahan ini
mengacu pada kecenderungan manusia untuk
memilih obyek yang mengingatkan padanya terhadap obyek original yang
mendatangkan efek positif dan negatif, dan kemudian menanggapi obyek kedua
dengan semua intensitas perasaan bahwa obyek pertama telah dibangkitkan.
10. Penyangkalan Realitas, mekanisme
ini melibatkan penyangkalan sejumlah fakta dalam hidup seseorang tak peduli
berapa banyak bukti yang bisa ditemukan dalam realitas.
11. Penebusan, Seseorang yang sudah terlanjur melakukan suatu
tindakan yang tidak bisa diterima, atau berpikir untuk melakukannya, lalu
terlibat diaktifitas-aktifitas lain yang secara ritualistic dimaksudkan untuk
menebus atau menggagalkan tindakan sebelumnya.
12. Rasionalisasi, Memberikan
dalih rasional dan logis (namun tidak tepat) bagi perilaku atau pikiran jika
tidak diubah akan menyebabkan kecemasan.
IMPLIKASI
TEORI PSIKOANALISA FREUD BAGI KONSELING
Ada beberapa
Implikasi teori psikoanalisis terhadap bimbingan dan konseling, yaitu sebagai
berikut ;
1.
Tujuan Konseling
Tujuan konseling aliran psikoanalisis adalah untuk
membentuk kembali struktur kepribadian
konseli dengan jalan mengembalikan hal yang tidak disadari menjadi sadar
kembali. Proses konseling dititikberatkan pada usaha konselor
agar konseli dapat menghayati, memahami dan mengenal pengalaman-pengalaman
masa kecilnya terutama antara umur 2-5 tahun. Pengalaman pengalaman
tersebut ditata, didiskusikan, dianalisis dan ditafsirkan dengan tujuan agar kepribadian konseli dapat direkonstruksi kembali. Jadi penekanan konseling
adalah pada aspek
afektif sebagai pokok pangkal munculnya ketaksadaran
manusia.
Konselor bersikap anonim, artinya
konselor berusaha
tak dikenal konseli, dan bertindak sedikit sekali
memperlihatkan perasaan dan pengalamannya. Tujuannya adalah agar konseli dengan
mudah memantulkan perasaan kepada konselor. Pemantulan itu merupakan proyeksi
konseli yang menjadi bahan analisis bagi konselor.
3. Proses konseling
Secara sistematis proses konseling yang
dikemukakandalam urutan fase-fase konseling dapat diikuti berikut ini; 1)
Membina hubungan konseling yang terjadi pada tahap awal konseling; 2) Tahap
krisis bagi konseli, yaitu kesukaran dalam mengemukakan masalahnya, dan
melakukan trasferensi; 3) Tilikan terhadap masa lalu konseli terutama pada masa
kanak-kanaknya; 4) Pengembangan resistensi untuk pengembangan diri;
5)Pengembangan hubungan transferensi konseli dengan konselor.Transferensi adalah apabila konseli
menghidupkan kembali pengalaman dan konflik masa
lalu sehubungan dengan cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan, yang oleh
konseli dibawa ke masa sekarang dan dilemeparkan kepada konselor. Biasanya
konseli bisa membenci atau mencintai konselor.
4. Teknik konseling
Ada lima (5) teknik dasar dari
konseling psikoanalisis yaitu:
a. Asosiasi bebas, yaitu konseli diupayakan untuk
menjernihkan atau mengikis alam pikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran
sehari-hari sekarang ini, sehingga konseli mudah mengungkapkan pengalaman masa
lalunya. Tujuan teknik ini ialah untuk mengungkapkan pengalaman masa lalu dan
menghentikan emosi-emosi yang berhubungan dengan pengalamantraumatik masa
lampau. Hal ini disebut juga katarsis.
b. Interpretasi, adalah teknik yang digunakan oleh konselor
untukmenganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dantrasferensi konseli.
Konselor menetapkan, menjelaskan dan bahkan mengajar konseli tentang makna
perilaku yang termanifestasi dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi atau
trasferensi langsung. Tujuannya adalah agar ego konseli dapat mencerna materi
baru dan mempercepat proses penyadaran.
c. Analisis mimpi, yaitu suatu teknik untuk membuka hal-hal
yang tak disadari dan memberi kesempatan konseli untuk menilik masalah-masalah
yang belum terpecahkan. Proses terjadinya mimpi adalah karena diwaktu tidur
pertahanan ego menjadi lemah dan kompleks yang terdesakpun muncul kepermukaan.
Oleh Freud mimpi itu ditafsirkan sebagai jalan raya terhadap keinginan-keinginan
dan kecemasan yang akan disadari yang diekspresikan.
d. Analisis resistensi, analisis resistensi ditujukan untuk
menyadarkan konseli terhadap alasan-alasan terjadinya resistensinya. Konselor
meminta perhatian konseli untuk menafsirkan resistensi.
e. Analisis transferensi, konselor mengusahakan agar konseli
mengembangkan trasferensinya agar terungkap neurosisnya terutama pada usia
selama lima tahun pertama dalam kehidupannya. Konselor menggunakan sifat-sifat
netral, objektif, anonim dan pasif agar terungkap trasferensi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Biscof,
L.F. 1970. Interpreting Personality Theories. Singapore : Harper
International Edition.
Olson,
M.H & Hergenhahn, 2013. Pengantar Teori-teori Kepribadian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pervin,
L.A, Cervone D, 2011. Kepribadian Teori dan Penelitian. Jakarta :
Salemba Humanika.
MEGA88 CASINO SINGAPORE - 솕밤이폌 - 나비효과
ReplyDeleteMEGA88 CASINO 1xbet 먹튀 SINGAPORE. titanium vs ceramic Casino. SINGAPORE. 나비효과 Casino. winnerwell titanium stove SINGAPORE. Casino. SINGAPORE. raft titanium CASINO. SINGAPORE. CASINO. CASINO. SINGAPORE. CASINO.